Pamekasan, 12 November 2025 – Suasana di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan memanas pada Rabu pagi (12/11), saat puluhan massa dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)Rangkulan Jajaran Wartawan dan Lembaga Indonesia (RAJAWALI) Jawa Timur bersama Lembaga Kajian dan Pengawasan Pembangunan Jawa Timur (LKPP Jatim) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.
Aksi ini menjadi puncak kekecewaan terhadap dugaan praktik korupsi dan manipulasi anggaran yang dinilai merugikan petani serta masyarakat Pamekasan. Sekitar 50 orang peserta aksi berkumpul sejak pukul 09.00 WIB, membawa spanduk, poster, bendera organisasi, dan alat pengeras suara, sebelum melakukan long march menuju kantor dinas terkait.
Setibanya di lokasi, massa langsung menggelar orasi dan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan dugaan penyimpangan anggaran di tubuh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Aksi ini menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Ketua DPW RAJAWALI, Sujatmiko, dalam orasinya menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap penyalahgunaan uang rakyat. “Kami tidak akan tinggal diam melihat uang rakyat diselewengkan. Kami akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum LKPP Jatim, Syaiful Bahri, S.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya menemukan indikasi kuat adanya praktik korupsi dalam pengelolaan dana ketahanan pangan. “Kami tidak bisa menutup mata. Ini menyangkut nasib petani dan masyarakat kecil,” ujarnya dalam konferensi pers.
Dalam aksi tersebut, Rajawali dan LKPP Jatim menyampaikan empat tuntutan utama:
- Transparansi Anggaran – Mendesak dinas terkait membuka data pengelolaan anggaran secara terbuka dan akuntabel.
- Usut Tuntas Dugaan Korupsi – Meminta aparat hukum segera menyelidiki dugaan penyimpangan secara profesional.
- Tindak Tegas Pelaku – Menuntut penegakan hukum terhadap oknum yang terlibat.
- Perbaikan Tata Kelola – Mendorong reformasi birokrasi agar praktik serupa tidak terulang.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan, Ibu Indah, akhirnya menemui massa aksi dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan. Meski demikian, massa tetap menuntut agar janji tersebut segera direalisasikan.
Aksi berlangsung tertib dan damai. Setelah menyampaikan tuntutan dan menerima respons dari pihak dinas, massa membubarkan diri dengan komitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Rajawali Jatim menyatakan siap kembali turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
