Jakarta -Investigasihukumkriminal.com- Serikat Pekerja Migran Indonesia Perisai Pancasila disingkat SPMI-PP menilai bahwa Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP-red) menjadi “biangkerok” penempatan tenaga kerja migran kita.
Sebut saja soal sertifikasi tukang pijat, kata Ahmad Faisol Ketua Umum SPMI-PP (27/9/2024) mencontohkan kepada Ketum Ikatan Reporter Seluruh Indonesia (IRSI), Ir. H. Arse Pane disela-sela rapat akbar persiapan Munas SPMI-PP II yang bertempat di Kantor DPP SPMI-PP Jln. Munggang, Condet Raya – Jaktim. “Abang boleh cek n ricek turun ke lapangan. Apa iya BNSP kasih waktu yg cepat dan ringkas tak berbelit untuk mensertifikasi-nya,” ungkap Kader NU yang dikenal lantang itu.
Hal tsb menjadi tantangan bangsa Indonesia ke depan adalah menciptakan tenaga kerja yang terampil dan kompetitif, ungkap Pria asli Madura itu mengingatkan kalau mau jujur BNSP-red itu rekrut juga komisioner yang ahli dibidang PMI dong! Tampak hadir dalam diskusi singkat Waka I Usolli Siringo-ringo bareng Waka II Eko Pranoto.
Tak ketinggalan, Sekretaris Jendral SERBU (Serikat Buruh Pekerja Penerbit Percetakan & Media Perisai Pancasila) Endi Harwen turut mengatakan bahwa tugas ini sangatlah tidak ringan.
Lantaran diperlukan usaha serius dan berkesinambungan dalam melakukan hal tsb oleh semua pihak, tanpa terkecuali terkait jaminan kualitas sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)***