investigasihukumkriminal – Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, tengah menghadapi krisis air yang berkepanjangan. Aliran air dari PAM BUMDes yang tidak mengalir selama beberapa hari terakhir membuat warga mulai mempertanyakan kinerja pengelola.

Menurut informasi yang beredar, defisit dalam pengelolaan BUMDes dan tidak terbayarnya token listrik menjadi alasan utama terhentinya pasokan air. Namun, warga merasa alasan tersebut tidak cukup memadai, mengingat mereka selalu membayar tagihan air tepat waktu setiap bulannya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan bagi para pelaku usaha. Bang Juli, seorang penjual nasi padang, mengaku harus menutup usahanya selama tiga hari karena tidak ada pasokan air. “Saya terpaksa libur jualan karena tidak ada air. Kadang-kadang saya harus membeli air galon untuk memasak di dapur,” keluhnya.

Kegerahan warga semakin memuncak karena tidak ada perkembangan berarti dari pihak pengelola. Beberapa perwakilan masyarakat berencana untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak desa mengenai solusi yang akan diambil.

Harapan warga sangat sederhana: agar aliran air segera kembali normal. Mereka berharap pihak pengelola BUMDes dapat segera menyelesaikan masalah ini, sehingga aktivitas sehari-hari dan usaha mereka tidak lagi terganggu.

Langkah-langkah yang harua segera diambil oleh pihak desa untuk mengatasi masalah aliran air PAM BUMDes di Desa Sindangraja bisa meliputi beberapa tindakan

  1. Koordinasi dengan Pengelola BUMDes: Pihak desa dapat segera mengadakan rapat dengan pengelola BUMDes untuk memahami masalah yang terjadi dan mencari solusi bersama.
  2. Pembayaran Token Listrik: Memastikan bahwa token listrik yang menjadi penyebab terhentinya aliran air segera dibayarkan agar pasokan air bisa kembali normal.
  3. Audit Keuangan: Melakukan audit keuangan BUMDes untuk mengetahui penyebab defisit dan mencari cara untuk menyehatkan kembali keuangan BUMDes.
  4. Komunikasi dengan Warga: Mengadakan pertemuan dengan warga untuk memberikan penjelasan mengenai situasi yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini.
  5. Pengawasan dan Evaluasi: Membentuk tim pengawas yang bertugas untuk memantau kinerja BUMDes dan memastikan bahwa masalah serupa tidak terjadi di masa depan.
  6. Bantuan Darurat: Menyediakan bantuan darurat seperti distribusi air bersih menggunakan mobil tangki untuk warga yang sangat membutuhkan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah aliran air di Desa Sindangraja dapat segera teratasi dan warga bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.(yw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *