investigasihukumkriminal.com – Hampir Tiga bulan lebih Musim Kemarau Melanda , Nur (32) yang merupakan Salah Satu warga desa Sindangraja harus bolak-balik setiap Hari Mencari Air Bersih di Salah Satu Sumur Milik Tetangga.
Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berdomisili di Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur ini mengaku dalam sehari ia harus mencari air bersih. Jarak rumahnya dengan sumur Tetangga Memang Cukup Lumayan.
Namun itu harus dilakukannya berulang kali agar memenuhi bak penampungan air bersihnya penuh. Lain Halnya dengan Bapak Nani (68) yang diusianya yang sudah tua hanya bisa menggunakan jasa Tenaga Tetangganya Untuk Mencarikan Air Bersih dengan Pengeluaran antara 20rb – 30rb Untuk Mengisi Bak Mandinya.
Nur mengeluhkan distribusi bantuan air bersih yang dilakukan Pemerintah dinilainya kurang efektif karena tidak rutin datang setiap sehari dan Mobil Penampung Airnya Pun Hanya Berhenti Dijalan yang Cukup Jauh Dari Rumahnya. Sementara air bersih dibutuhkan setiap hari.
“Adanya bantuannya pemerintah desa terkait pendistribusian air bersih disini cuma biasa datang satu hari hingga seminggu besoknya lagi tidak datang ,” tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah mempunyai inovasi terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih.
” Bagus juga kalau dibuatkan masyarakat sumur bor, biar kita sebagai warga tidak tersiksa,” Kata Mamad Salah Satu Warga
” Padahal desa kita Terdapat sumber air yang berlimpah yakni di tanah mati desa , kenapa kita mempunyai sumber air berlimpah malah di jual ke perusahaan air Minum ” Ketusnya.